YRPPD dan GKR Hemas Sinergi Menuju DIY yang Inklusif

Kampanye kesetaraan Bersama YRPPD dan GKR Hemas, wujudkan DIY yang inklusif sesuai amanat UU Disabilitas dan CRPD. Inklusi adalah hak, bukan pilihan, Disabilitas Bukan Objek Belas kasih (Charity) Tapi Hak Asasi
Kampanye kesetaraan Bersama YRPPD dan GKR Hemas, wujudkan DIY yang inklusif sesuai amanat UU Disabilitas dan CRPD. Inklusi adalah hak, bukan pilihan, Disabilitas Bukan Objek Belas kasih (Charity) Tapi Hak Asasi

DIY, penabangsa.com – Yayasan Rumah Pengembangan dan Pemberdayaan DIY (YRPPD), bersama GKR Hemas, memperingati Hari Disabilitas Internasional (HDI) 2024 dengan menyelenggarakan Hanenda Disability Fest 2024 di Omah Pakem, Pakembinangun, Sleman, pada 5 Desember 2024. Acara ini menjadi tonggak penting dalam pengarusutamaan isu disabilitas dan menciptakan sinergi menuju DIY yang inklusif dan setara.

Mengusung tema “Menuju DIY Kesetaraan dan Inklusi,” kegiatan ini menampilkan berbagai karya penyandang disabilitas, seperti puisi, musik, seni rupa, seni tari, pemutaran film pendek judul Hanenda hingga fashion show. Salah satu sorotan acara adalah penampilan Fashion show finalis Miss Batik Indonesia yang berkolaborasi dengan anak-anak difabel bukti inklusi itu bisa dilakukan ketika diberi kesempatan Penampilan Wayang Milenium hasil karya siswa SLB binaan Ki Mujar Sanskerta dari Royal house Cultural activity turut membuka acara dengan penuh semangat dibawakan anak anak difabel dan para seniman Royal House

Bacaan Lainnya

Ketua Panitia, Hendri Hendradi, menjelaskan bahwa acara ini merupakan awal dari Program Vokasi Disabilitas Hanenda, sebuah inisiatif transisi dari dunia pendidikan ke dunia industri. Program ini bertujuan membekali penyandang disabilitas dengan pelatihan sesuai bakat dan minat mereka untuk meningkatkan kemandirian ekonomi. Sebanyak 13 sekolah, 4 komunitas difabel, UMKM di kapanewon Pakem dan berbagai pihak, termasuk finalis Miss Batik Indonesia, turut ambil bagian dalam acara ini.Terima kasih untuk semua yang berpartisipasi terutama bapak ibu guru SLB perwakilan se DIY.

Dalam sambutannya, GKR Hemas mengapresiasi langkah YRPPD dan menegaskan pentingnya komitmen bersama dalam memberdayakan penyandang disabilitas. “Bersama kita bisa menciptakan peluang yang memberdayakan disabilitas untuk terus tumbuh dan berkembang,” ujarnya.

Di kesempatan yang Sama Amar yoga Pangestu Mahasiswa Peserta Proyek Kemanusiaan ISI Surakarta yg bersama beberapa temanya membantu acara ini dalam skema MBKM mengatakan sangat terkesan dengan acara ini karena disini kita dapat mengangkat nilai kesetaraan ,banyak bakat teman teman disabilitas yang kita belum tentu punya itu semua.

HM Irawan founder Royal house Cultural activity menyampaikan ini sebuah acara yang menarik dengan konsep gotong royong saling melengkapi tapi satu tujuan untuk mewujudkan kesetaraan dan inklusi serta penghormatan hak Penyandang disabilitas.

Direktur Rumah Vokasi Hanenda, Siti Nurhayati, juga menambahkan bahwa program ini melibatkan berbagai sektor, seperti batik, seni budaya (filmmaker), dan lingkungan melalui RVD Hanenda Reksa Boemi. Ia mengungkapkan rasa terima kasih kepada semua pihak yang mendukung terselenggaranya acara, termasuk Omah Pakem, Royal House, Royal Kinanthi, ISI Surakarta,dan tak lupa untuk Mis Batik Indonesia yang hadir untuk ikut kampanye kesetaraan dan inklusi serta para relawan lainya .

YRPPD, dengan visi dan misinya yang konsisten, terus memperkuat kerja sama dengan pemerintah pusat melalui Komisi Nasional Disabilitas Republik Indonesia. Gerakan ini sejalan dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas serta Konvensi Hak-Hak Penyandang Disabilitas (Convention on the Rights of Persons with Disabilities/CRPD), yang telah diratifikasi oleh Indonesia melalui Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2011. Prinsip-prinsip CRPD, seperti penghormatan terhadap martabat manusia, kesetaraan kesempatan, dan aksesibilitas, menjadi landasan utama dalam upaya mewujudkan masyarakat inklusif dan setara.

Pos terkait