DEPOK, penabangsa.com – Seiring dengan perkembangan teknologi, PDAM Tirta Asasta Kota Depok terus melakukan perubahan dan penyesuaian layanan berbasis teknologi, salah satunya dengan memaksimalkan penggunaan Data Logger.
Direktur Operasional Tirta Asasta Depok, Sudirman S.T, mengatakan,” *Data Logger* adalah _sebuah alat elektronik dengan daya penghantar berupa baterai yang digunakan untuk mencatat data dari waktu ke waktu yang terintegrasi dengan sensor data instrument._
Secara singkat data logger diartikan sebagai alat untuk mencatat data atau data logging yang hasilnya bisa dilihat melalui komputer.”
“Perangkat tersebut dapat memberikan informasi berupa data tekanan, debit air (flow), dan angka meter (totalizer) sehingga akan berguna untuk memantau parameter air yang menuju dan masuk ke lokasi-lokasi yang menjadi prioritas pemantauan jaringan air Tirta Asasta yang sulit dijangkau untuk dapat dipantau secara intensif 24/7.” paparnya pada, Rabu (17/11/2021).
Dikatakannya, Tirta Asasta saat ini memliki total 29 logger dimana 19 unit berstatus aktif, 7 berstatus maintenance, dan 3 yang masih tersedia. Adapun 19 unit yang berstatus aktif telah dialokasikan pada sejumlah titik seperti Cinere Resort, ITC, pelanggan Non-Domestik dan beberapa titik lainnya yang dinilai memerlukan pemantauan.
“Pemantauan ini akan memaksimalkan layanan Tirta Asasta kepada para pelanggan sesuai dengan Kualitas, Kuantitas dan Kontinuitas. (K3). Kedepannya Tirta Asasta merencanakan pengadaan Data Logger untuk setiap Meter Induk yang dimiliki”, jelas Sudirman.
Melalui perangkat ini, lanjutnya, kita dapat melakukan penyeimbangan data antara data rekening yang ditagihkan dengan total air meter yang dikeluarkan, tidak hanya itu perangkat ini juga memberikan data-data yang kemudian dapat digunakan untuk melakukan maintenance, analisa hingga pengambilan kebijakan yang tepat bagi manajemen.
Selain Data Logger, Tirta Asasta juga menempatkan Remote Terminal Unit (RTU) pada setiap Instalasi Pengolahan Air (IPA) yang dimiliki Tirta Asasta. Tercatat saat ini terdapat 2 unit RTU pada IPA Legong, 2 unit RTU pada IPA Citayam dan 1 unit RTU pada IPA Duser yang ditempatkan untuk memantau tidak hanya tekanan, debit air dan angka meter, tetapi juga level reservoir, tingkat kekeruhan serta sisa chlor dan status pompa.
“RTU sendiri memiliki kemampuan pembacaan yang lebih tinggi dikarenakan RTU memperoleh daya melalui daya listrik sehingga semakin banyak data yang didapatkan melalui perangkat ini”, tandasnya. (Agus Botak)