PAPUA, penabangsa.com – Pemerintah Provinsi Papua Pegunungan menempuh langkah-langkah pendekatan sosial dalam membangun proses perdamaian di Papua Pegunungan, khususnya di Kabupaten Jayawijaya, atas pertikaian komunitas Wouma – Asolokobal. (16/06/2024).
Dalam konteks itu, Pj Gubernur Papua Pegunungan Velix Wanggai, didampingi Pj Bupati Lanni Jaya, Alpius Yigibalom, menemui saudara-saudara asal Lanni Jaya, di halaman Gereja Baptis Immanuel Gunambar, Wamena pada Minggu, 16 Juni 2024. Keluarga besar Lanni Jaya menerima dan menyambut baik kedatangan Pj Gubernur Velix Wanggai guna mendengar pandangan pemerintah provinsi Papua Pegunungan.
Dalam pertemuan ini, Pj Gubernur Wanggai pada awalnya mendengar berbagai aspirasi dari keluarga besar Lanni Jaya terkait keluarga korban di pihak Lanni Jaya dan mendengar aspirasi perlunya perhatian atas perubahan hidup yang lebih baik masyarakat Lanni Jaya atas kehadiran provinsi Papua Pegunungan.
Merespon pandangan keluarga besar Lanni Jaya, Pj Gubernur Velix Wanggai, pertama-tama memohon maaf karena 2 hari terakhir ini mengikuti rapat koordinasi inflasi di Istana Merdeka bersama 38 Gubernur se-Indonesia dan rapat di Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), sehingga baru dapat menemui keluarga besar Lanni Jaya. Atas nama Pemerintah Provinsi, Pj Gubernur Wanggai turut berduka atas korban meninggal di keluarga besar Lanni Jaya. Situasi kesedihan ini tentu tidak diinginkan oleh kita semua masyarakat Papua Pegunungan.
Pj Gubernur Velix Wanggai menekankan bahwa rumah besar Papua Pegunungan dilandasi prinsip Kasih. Kasih memberi pesan panjang sabar, murah hati, mengasihi antar sesama, dan mencintai hidup damai dalam masyarakat. Kita semua masyarakat Papua Pegunungan menginginkan kehidupan yang damai sehingga masyarakat dapat bekerja dengan baik, anak-anak bisa sekolah, pelayanan kesehatan baik, serta semua bisa mencari penghidupan dengan aman, nyaman dan damai.
Rumah besar Papua Pegunungan ini hadir untuk semua, Pegunungan untuk semua 8 kabupaten, dan masyarakat Pegunungan di mana saja berada. Karena itu, kedamaian dan ketentraman sosial menjadi penting. Dengan demikian, Pemprov Papua Pegunungan dapat melayani dengan baik kebutuhan masyarakat, termasuk aspirasi yang disampaikan masyarakat Lanni Jaya atas perlunya percepatan pelayanan pemerintahan yang lebih dekat ke daerah-daerah pelosok.
Dari pertemuan yang baik ini, keluarga besar Lanni Jaya akan membahas secara internal korban di masyarakat Lanni Jaya dan akan disampaikan ke Pemprov Papua Pegunungan dan Pemkab Lanni Jaya. Masyarakat Lanni Jaya ingin kehidupan yang damai dan pelayanan pemerintahan yang lebih menyentuh masyarakat Lanni Jaya.
Akhirnya, Pj Gubernur Velix Wanggai mengucapkan terima kasih atas keterbukaan, kehangatan dan jiwa besar dari masyarakat Lanni Jaya dalam membangun kedamaian di Jayawijaya khususnya, dan rumah besar Papua Pegunungan atas landasan Kasih.
Sebelumnya, pada Sabtu, 15 Juni, Pj Gubernur Velix Wanggai telah menemui keluarga besar pihak Asolokobal dan keluarga besar Wouma, yang bertikai di kawasan Wouma-Yagara-Megapura, Jayawijaya. Para pihak juga menginginkan kesepakatan perdamaian untuk kehidupan yang lebih baik dan normal kembali. (Novi).