DEPOK, penabangsa.com – Forum Aktual Berbangsa dan Bernegara, hasil kolaborasi MPR RI dengan Jaringan Media Profetik (JPM), menghadirkan diskusi kebangsaan bertema “Peran Ormas, Parpol, dan Generasi Muda dalam Sejarah Bangsa” di RM Kari Minang, Depok, Selasa (23/09/2025)
Sejumlah tokoh hadir sebagai pembicara, di antaranya Wakil Ketua MPR RI Dr. H. Hidayat Nur Wahid, Anggota DPR RI sekaligus Sekjen PKS Kholid Muhammad, Ustaz Zaenal Muttaqin, Dr. Maryam Qonitat, MA, dan M. Novel Aryadi, ST, MPM.
Anggota DPRD Kota Depok dari Fraksi PKS, H. Bambang Sutopo (HBS) mengungkapkan bahwa dalam forum tersebut, para pembicara menekankan pentingnya menghargai sejarah perjuangan bangsa.
“Bung Karno pernah mengingatkan, Jangan sekali-kali melupakan sejarah atau Jas Merah. Namun, ada dimensi lain yang juga harus dirawat, Jas Hijau, jangan sekali-kali melupakan jasa ulama,”ujar HBS mengutip pernyataan Wakil Ketua MPR RI Dr. H. Hidayat Nur Wahid, alumni Pesantren Gontor dan aktifis Muhammadiyah di Yogyakarta.
Menurut HBS, Pesan Bung Karno itu terus relevan, karena sejarah adalah fondasi yang mengikat perjalanan bangsa dari masa lalu, kini, dan masa depan. Namun ada satu hal yang sering terlewatkan dalam narasi kebangsaan kita yakni, peran para ulama, kyai, dan tokoh-tokoh Islam dalam melahirkan dan menjaga Republik Indonesia.
“Oleh karena itu, selain Jas Merah, kita juga harus mengingat “Jas Hijau” jangan sekali-kali melupakan jasa ulama,”tegas HBS.
Sebab, lanjut HBS, kemerdekaan Indonesia lahir bukan hanya dari perjuangan bersenjata, namun juga dari fatwa jihad, doa, pendidikan, serta pengabdian ulama. Resolusi Jihad 22 Oktober 1945 yang digemakan KH. Hasyim Asy’ari, misalnya, menjadi motor perjuangan rakyat dalam Pertempuran 10 November di Surabaya.
“Ulama juga menjadi motor intelektual bangsa. Ormas Islam seperti NU, Muhammadiyah, Persis, Al-Irsyad, hingga Masyumi, pernah menjadi pilar penting dalam menggerakkan politik, pendidikan, dan sosial,”tambahnya.
HBS juga mengungkapkan bahwa dalam forum tersebut Sekjen PKS Anggota DPR RI Dapil Depok Bekasi, Kholid Muhammad menyampaikan pesan penting untuk para generasi muda. Menurutnya, bagi generasi muda tidak boleh hanya memahami nasionalisme merah putih, tetapi juga harus menyerap nilai religiusitas perjuangan ulama. Perpaduan keduanya akan melahirkan generasi cerdas, berakhlak, dan siap menyambut Indonesia Emas 2045.
“Generasi muda tidak boleh hanya mengenal Jas Merah, nasionalisme merah putih, tetapi juga Jas Hijau, spiritualitas dan perjuangan ulama,” ucap HBS.
Para Pembicara juga menekankan bahwa Politik harus berpijak pada nilai sejarah dan moralitas ulama. Tanpa nilai, politik hanya menjadi ajang perebutan kekuasaan.
Menyatukan Warisan Merah Putih dan Hijau
Menurut HBS, sudah saatnya menyadari, Kebangsaan Indonesia adalah hasil sintesis antara nasionalisme dan religiusitas. Merah dan Hijau harus dijahit bersama. Tanpa merah, bangsa ini akan kehilangan identitas kebangsaannya. Tanpa hijau, bangsa ini akan kehilangan ruh dan akhlaknya.
Maka, pesan penting bagi kita semua, jangan hanya mengingat Jas Merah, tetapi juga rawat Jas Hijau. Ormas Islam, Parpol, dan generasi muda adalah tiga pilar penting yang dapat menjamin warisan merah-hijau tetap hidup dan relevan.
“Bangsa ini berdiri bukan hanya karena senjata, tapi juga karena doa. Indonesia bertahan bukan hanya karena ideologi, tapi juga karena moralitas. Dan masa depan kita akan cerah bila sejarah dan agama terus dijaga bersama,” tutupnya.