Komunitas IJESI Satukan Misi Kemanusiaan dan Edukasi di Sleman Bersama YRPPD

Komunitas IJESI Satukan Misi Kemanusiaan dan Edukasi di Sleman Bersama YRPPD
Komunitas IJESI Satukan Misi Kemanusiaan dan Edukasi di Sleman Bersama YRPPD

YOGYAKARTA, penabangsa.com – Komunitas Ikatan Jelita Seluruh Indonesia (IJESI), yang diprakarsai oleh Ria Khaeria, kembali menunjukkan komitmennya dalam aksi sosial kemanusiaan.

Bertempat di Rumah Vokasi Hanenda, Sleman, Yogyakarta, IJESI menyelenggarakan kegiatan sosial bertema dukungan kreatif untuk Anak Berkebutuhan Khusus (ABK).

Rumah Vokasi Hanenda yang merupakan basic program Yayasan Rumah Pengembangan dan Pemberdayaan Disabilitas (YRPPD) merupakan tempat pembinaan dan pemberdayaan ABK yang dipimpin oleh Hendri Hendradi, seorang tokoh pendidikan inklusi juga selaku Kepala perwakilan YRPPD Yogyakarta-Jawa Tengah

Dukungan Alat Lukis untuk Stimulasi Kreatif ABK
Dalam kunjungan tersebut, IJESI menyerahkan bantuan berupa perlengkapan melukis lengkap sebagai sarana terapi seni dan pelatihan kemandirian anak-anak disabilitas.

Bantuan ini bertujuan meningkatkan kemampuan sensorik-motorik serta daya imajinasi ABK melalui media lukis.
“Semoga bantuan ini dapat menjadi sarana latihan agar anak-anak mampu menghasilkan karya bernilai bahkan memiliki nilai ekonomi. Kami percaya anak-anak ABK juga punya potensi besar jika diberi kesempatan dan dukungan yang tepat,” ujar Ria Khaeria, Ketua IJESI.

Healing Bermakna: Menyatukan Liburan dan Kepedulian Sosial

Ria juga menegaskan filosofi komunitas IJESI dalam kegiatan ini, yakni menggabungkan kegiatan healing dengan aksi nyata yang bermanfaat bagi masyarakat.

“Healing sebaiknya punya makna. Bagi kami, healing bukan sekadar jalan-jalan, tapi menjadi ruang untuk peduli dan berbagi. Sebab menyentuh hati orang lain dengan aksi lebih sulit daripada sekadar ucapan. Tak semua orang sanggup, hanya mereka yang tulus yang bisa melakukannya,” ujarnya.

Apresiasi dari Pihak Rumah Vokasi Hanenda

Kepala Rumah Vokasi Hanenda, Hendradi, menyampaikan terima kasih atas kepedulian IJESI yang telah mendukung program pelatihan dan pengembangan bagi anak-anak disabilitas.

“Terima kasih kepada IJESI yang telah berkontribusi dalam upaya pemberdayaan anak-anak berkebutuhan khusus. Semoga sinergi ini bisa berlanjut dan berkembang ke kegiatan-kegiatan positif lainnya,” ujar Hendri yang turut didampingi Kepala Sekolah SLB Tunas Kasih dalam kegiatan tersebut.

Landasan Hukum dan Relevansi Sosial

Kegiatan sosial ini sejalan dengan amanat Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas, yang menegaskan hak penyandang disabilitas dalam mendapatkan perlindungan, pemberdayaan, dan partisipasi setara dalam kehidupan bermasyarakat.

Selain itu, pendekatan edukatif yang dilakukan IJESI juga mendukung program Pendidikan Inklusif dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia, yang bertujuan untuk membuka akses pendidikan dan pelatihan kepada seluruh anak, tanpa diskriminasi.

Dorongan bagi Komunitas Lain untuk Bergerak

Melalui aksi ini, IJESI mengajak komunitas lain di Indonesia untuk terlibat aktif dalam kegiatan sosial yang mengedepankan nilai inklusivitas, empati, dan pemberdayaan. Kombinasi healing dan aksi sosial dinilai sebagai pendekatan baru yang inspiratif serta bermakna bagi semua pihak yang terlibat.

Pos terkait